Untuk mengatasi pH tanah yang masam salahsatu cara yang efektif yakni dengan pengapuran, pemberian kapus disaat pexgolahan tanah sangat dianjurkan selain ngatasi pH yang rendah juga dapat memperbaiki fisik dan mengaktifkan mikroorganisme yang ada didalam tanah
Kapur |
1. Kapur Tohor atau Kapur Sirih
Kapur Tohor atau kapur sirih atau dikenal juga dengan namam Kapur oksida (CaO) adalah kapur hasil pembakaran atau pemanasan dari kapur mentah Kalsium karbonat (CaCO3) pada suhu diatas 825 derajat celsius. Persamaan reaksinya : CaCO3 (s) <=> CaO (s) + CO2 (g). Selain diberikan untuk pertanian kapur inipun biasa digunakan orang sebagai teman makan sirih (menyirih).
2. Kapur tembok atau Kapur Hidroksida
Kapur tembok adalah kapur hasil reaksi kapur tohor dengan air.Kapur ini dikenal pula sebagai kapur hidroksida dengan rumus umum Ca(OH)2. Persamaan reaksinya : CaO (s) + 2H2O (l) <=> Ca(OH)2 (aq)
3. Kapur Karbonat
Kapur Karbonat merupakan kapur yang berasal dari batuan kapur tanpa melalui proses pembakaran melainkan langsung digiling. Kapur karbonat mempunyai 2 jenis yaitu Kalsit/kalsium karbonat (CaCO3) dan Dolomit (CaMg(CO3)2). Kalsit dalam struktur kimianya lebih banyak didominasi oleh unsur Kalsiud (Ca), dan sedikit sekali unsur Magnesium (Mg), sehingga rumus kimianya menjadi CaCO3.
Baca juga :
Baca juga :
Dari ke tiga jenis kapur di atas, kapur Dolomit dan Kalsit lah yang lebih banyak di digunakan oleh para petani untuk dilakukan pengapuran, kedua jenis kapur tersebut lebih banyak dikenal sebagai Kaptan atau kapur pertanian.
Advertisement