-->
METODE HAZTON (Mengenal Penemu, Sejarah dan Alasannya)

METODE HAZTON (Mengenal Penemu, Sejarah dan Alasannya)

Metode Hazton adalah metode teknologi dalam budidaya tanaman padi dengan jumlah bibit 20 sampai 30 bibit perlubang tanam serta umur bibit yang cukup tua sekitar 30-35 hari. Hazton sendiri mempunya dua arti yang pertama singkatan dari Hasi berton-ton dan yang kedua mempunyai arti singkatan dari penemu dan sekaligus yang memkenalkan Hazton pertama kali ialah Ir. H. Hazairin, MS dan Anton Kamarudin SP. M.Si.

Mengenal metode HAZTON
Ir. H. Hazairin, MS sendiri merupakan Kepala Dinas dari Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kalimantan Barat dengan dibantu oleh salah satu stafnya yakni Anton Kamarudin SP. M.Si. yang telah memperkenalkan metode Hazton pertama kali, menurut mereka dengan menggunakan metode Hazton dapat meningkatkan hasil produktivitas dari tanaman padi hingga dua kali lipat dari hasil sebelumnya. 

Metode hazton lebih menekankan pada jumlah bibit yang ditanam dengan tujuan menghasilkan indukan yang produktif dan tidak terfokus terhadap jumlah anakan pada tiap rumpun karena dengan metode Hazton bibit yang ditanam tidak akan menghasilkan anakan melainkan akan menghasilkan indukan produktif yang sama dan hasil yang maksimal.

Dengan memanfaatkan adaftasi fisiologi dari tanaman padi, metode Hazton menanam jumlah bibit padi sebanyak 20 sampai 30 batang per rumpun dimana dengan jumlah bibit yang ditanam tersebut akan sulit mengeluarkan anakan untuk bibit yang berada ditengah rumpunan padi sehingga bibit tersebut akan menjadi indukan produktif, namun untuk bibit padi yang berada di pinggir rumpunan padi akan menghasilkan anakan 2 sampai 3 anakan saja dengan tujuan menjadikan anakan tadi anakan yang produktif dengan masil maksimal.

Untuk menggunakan metode Hazton, penggunaan bibit padi yang dibutuhkan sekitar 125 kg/hektar jumlah ini jauh lebih banyak jika dibandingkan dengan bercocok tanam padi pada umumnya yakni sekitar 25kg/hektar. namun dengan penanaman jumlah bibit yang banyak sekitar 125 kg/hektar, metode ini masih diragukan efektivitasnya oleh beberapa pihak dikarenakan dengan penanaman jumlah bibit yang ditanam akan terjadi kompetisi terhadap pertumbuhan dan penyerapan unsurhara didalam tanah. 

Sejarah metode Hazton muncul dari Hipotesis yang sederhana bahwa bagaimana memperbanyak indukan produktif yang seragam dan serentak pada saat mengeluarkan malai. Hasil dari penelitian untuk metode Hazton yang terbaik adalah dengan menanam jumlah bibit 20-30 batang dari perlakuan tanam bibit 1, 5, 10, 20, 30 dan 40 batang per rumpun padi, dengan tidak melalui pengujian terhadap jarak tanam, pemupukan, jumlah anakan dan lai-lain dengan hanya melakukan perlakuan jumlah bibit yang akan ditanam di tiap rumpunnya.

Kesimpulannya, dengan menggunakan metode Hazton dengan jumlah bibit yang ditanam sekitar 20-30 batang bibit akan menghasilkan 40-60 anakan yang produktif ditiap rumpunnya, dengan demikian menurut sang penemu yakni Hazairin dan Anton dengan menggunakan metode Hazton mampu meningkatkan produktivitas hingga dua kali lipat dari hasil rata-rata.
Advertisement

Baca juga:

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

10 comments

struktur tanah ngaruh ga gan sama teknik ini ? punya desa ane agak tandus tuh. jadi kalo agak rengket nanemnya akhirnya fail

Balas

kalau pinus yng berjajar itu apakah juga teknik hazton?

Balas

apakah semua petani indonesia menerapkan metode hazton itu gan ?

Balas

wah berarti metode hazton bisa meningkatkan produktivitas padi ya? Sayangnya lahan sudah berkurang banyak ya ....

Balas

apakah teknik hazton bs digunakan selain padi gan?

Balas

Gan nanya : ini metode sudah diaplikasikan dan berapa presentasi keberhasilannya dgn klaim hasil dua kali lipat? Atau ini masih jadi teori yg belum dibuktikan?

Balas

Bagus...teknik untuk menghasilkan bibit yang produktif..

Balas

ternyata ada tips nya juga ya untuk menanam 20 bibit sampai 30 bibit padi. keren nih artikel, selain memberi penjelasan yang detail diberikan juga tips tipsnya :D

Balas

Insya Allah di tan tebu ok

Balas