-->
Cara mengikat Ajir tanaman atau tuturus agar rapih saat disimpan

Cara mengikat Ajir tanaman atau tuturus agar rapih saat disimpan

Kali ini blog sampul pertanian akan membahas cara mengikat Ajir tanaman atau tuturus agar rapih, dikarenakan seringkali kita temui petani yang kesulitan untuk merapihkan ajir atau tuturus yang sangat banyak miliknya saat setelah digunakan diladang mereka.


Ajir tanaman atau tuturus | Sampul Pertanian
Sebelum membahas cara mengikat ajir tanaman atau tuturus kita terlebih dahulu mengenal sedikit tentang ajir tanaman atau tuturus, ajir tanaman atau tuturus digunakan saat musim tanam palawija tiba, biasanya setelah tanam padi sawah selesai panen, dilanjutkan untuk menanam palawija, tanaman yang menggunakan ajir tanaman atau tuturus diantaranya, kacang panjang, mentimun, pare, melon dan tanaman tanaman yang merambat lainnya.

Ajir tanaman atau tuturus sendiri berguna untuk membantu tanaman agar bisa merambat dan terlihat rapih tidak berantakan didasar tanah jika terus tanaman merambat, petani menggunakan ajir tanaman atau tuturus biasanya lebih dari 1 musim tanam atau kata lain ajir tanaman atau tuturus bisa digunakan lagi untuk musim palawija dimusim depan, 

Kebiasaan petani menggunakan ajir tanaman atau tuturus lebih dari satu musim, dengan itu perlu adanya cara untuk menyimpan agar ajir tanaman atau tuturus tetap awet dan rapih saat disimpan tentunya agar bisa digunakan untuk musim palawija musim depan.

Caranya adalah dengan mengikat ajir atau tuturus tersebut, langkah-langkah untuk mengikat ajir tanaman atau tuturus terlebih dahulu kita siapkan tali, kita bisa menggunakan tali rapia, kemudian alat potong berupa pisau atau gunting, yakni untuk memotong tali rapia yang tadi disiapkan. langkah selanjutnya, cabut dari tanah ajir tanaman atau tuturus yang sudah digunakan, susun ajir tersebut sebanyak 20 atau 30 buah kemudian rata kan disalah satu ujungnya, setalah itu ikat ajir tanaman tadi di kedua bagian ujungnya, lakukan langkah serupa untuk ajir tanaman selanjutnya. Setelah diikat, kita dapat membawa nya dengan mudah dan bisa disimpan didalam saung atau pun bisa dibawa kerumah petani. 

Mudah bukan caranya? saya rasa cukup untuk penjelasannya, supaya pembaca tidak bosan dan akhirnya berkomentar " wah.. gan info nya  menarik, jangan lupa berkunjung balik" heheheheh.....☺☺☺


Advertisement

Baca juga:

Blogger
Disqus
Pilih Sistem Komentar

No comments